Dalam satu kesempatan Padepokan Sastra Tantular membuat acara bersama UKM Penulis Universitas Negeri Malang, membahas membuat cerpen yang menarik untuk dibaca. Kami bertanya langsung kepada ahlinya, Sasti Gotama, penulis buku Mengapa Tuhan Menciptakan Kucing Hitam?, Akhir Sang Gajah di Bukit Kupu-Kupu, Ingatan Ikan-Ikan, dan yang paling terbaru adalah Korpus Uterus.
Ruang Zoom tanggal 24 Agustus 2025 itu penuh dengan orang-orang yang ingin menyimak paparan Sasti Gotama. Saat itu Sasti berbagi banyak hal, seperti cerita merupakan realitas yang bertemu dengan imajinasi dan seni. Dalam pertemuan tersebut, Sasti juga menceritakan tentang penggunaan premis dalam setiap ceritanya. Seperti kebanyakan penulis lainnya, Sasti merumuskan premis dengan menggambarkan karakter yang membawa keinginan dan berusaha memenuhi keinginan dengan cara yang ia ambil tetapi dalam usahanya ia menemukan hambatan. Bagi Sasti sendiri cerita akan menarik apabila dapat diceritakan dalam satu kalimat premis.
Selain premis, Sasti juga memaparkan tentang penggambaran karakter yang diciptakan dalam tulisannya. Baginya, karakter yang memikat akan berwarna abu-abu, tidak hanya berwarna hitam atau putih saja, seperti karakter Frankenstein dalam buku Mary Shelley. Sasti juga menceritakan tentang kekurangan dari karakternya. Kekurangan atau kelemahan ini dapat dilihat dari sisi fisik, sosiologi, ataupun psikologinya. Masih banyak lagi tips tentang menulis cerpen yang dibagikan oleh Sasti Gotama selama webinar berlangsung dan sangat bermanfaat bagi peserta yang memerlukan masukan mengenai tulisannya.
Peserta sangat antusias dalam mendengarkan materi dari Sasti Gotama saat webinar berlangsung. Beberapa dari peserta memberikan feedback dalam Google Form yang dibagikan. Webinar kepenulisan yang dilaksanakan bersama dengan Sasti Gotama menjadi media belajar bagi mereka. Beberapa peserta menyampaikan,
“Untuk acaranya sangat menarik, moderator bisa membawakan webinar dengan sangat baik dan komunikatif. Topik yang dibawa narasumber juga sangat berisi, materinya berdaging dan menarik perhatian peserta. Untuk kritikan, saya bingung mengingat tidak ada masalah dengan webinarnya, malah bagus.”
“Acara ini tepat waktu dan memberikan saya informasi yang berbobot mengenai kepenulisan. Mungkin saya tidak dapat mengajukan pertanyaan karena keterbatasan waktu.”
“Tidak ada kritik. Saya suka materinya full daging. Terima kasih sharingnya Kak Sasti. Terima kasih juga untuk Padepokan aksara serta Perpustakaan Sastra Tan Tular atas dedikasinya “
Peserta sangat antusias untuk belajar kepenulisan dari pemateri yang merupakan penulis berbakat. Beberapa saran juga ditambahkan oleh peserta untuk kegiatan selanjutnya seperti,
“Mungkin untuk kedepannya membahas mengenai materi dan bimbingan dalam membuat cerpen yang akan dipublikasikan di dalam lomba yang diselenggarakan oleh berbagai platform seperti tulis.me atau yang lainnya”
“Untuk kedepannya semoga ada lagi kelas menulis kreatif, khususnya cerpen. Sebab, jarang ada kelas gratis dengan pemateri yang berbobot. Juga banyak yang ingin jadi penulis tapi terhambat oleh biaya mengikuti kelas menulis, terbatasnya redaksi untuk menerbitkan tulisan, dst.”
“Kegiatan sharing dengan penulis, editor, pihak penerbit, atau penggiat literasi lainnya bisa dilakukan rutin, untuk menambah insight atau bahkan koneksi di dunia penulisan.”
Kedepannya, Padepokan Sastra Tan Tular ingin terus memberikan manfaat bagi semua orang terkhusus pada bidang literasi dan seni dan juga terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menguatkan hubungan baik kepada sesama penggerak seni, literasi, informasi dan pendidikan lainnya.